Sudah
hampir dua bulan ini Sasha sering terlihat bareng dengan Yoga. Jika selama ini
dia selalu bersama dengan Indri, sahabatnya, kali ini waktu yang Sasha miliki
lebih sering untuk Yoga. Mulai dari ke kantin bahkan ke acara sekolah pun Sasha
dan Yoga terlihat bersama. Tak jarang mereka berangkat dan pulang dari sekolah
bersama.
Semuanya
bermula saat Sasha dan Siska, tetangganya, pulang dari toko buku dan kehujanan.
Mereka yang sedang menunggu bis tiba-tiba bertemu Yoga. Yoga pun menawari
mengantar mereka pulang. Dan sejak saat itulah kedekatan antara Sasha dan Yoga
pun dimulai. Bahkan Yoga juga sering main ke rumahnya. Tak hanya mengerjakan
tugas sekolah, Yoga pun sering sekedar mampir atau main ke rumahnya.
Padahal
sebelumnya Sasha dan Yoga jarang terlihat ngobrol meski mereka teman satu
kelas. Kedekatan tersebut membuat perasaan Sasha kepada Yoga semakin
berkembang. Sejak awal masuk sekolah Sasha memang sudah menyukai Yoga. Namun,
karea Yoga tipe cowok yang cuek membuat Sasha tak berani melakukan PDKT dan
lebih memilih menyimpan perasaannya dalam-dalam.
Karenanya,
begitu ada kesempatan untuk berdekatan dengan Yoga, Sasha tak
menyia-nyiakannya. Indri pun mengerti dan merelakan waktu yang biasanya ia
habiskan dengan Sasha kini tergantikan oleh Yoga.
“Sha,
pinjem catetan bahasa inggrisnya dong, “kata Yoga.
Sasha
yang asik berbincang dengan Indri pun sejenak menghentikan aktifitasnya.
“Nih….. jangan lama-lama yaw soalnya mau dipinjam Indri juga, “jawab Sasha.
“Beres
deh, “ jawab Yoga sambil berlalu.
“Kayaknya
kalian tambah deket nih, kapan bakal diresmiin? Gue uda gak sabar nih buat
ditraktir, “ goda Indri.
“Gue
yakin dalam waktu deket ini In. Apalagi lo lihat sendiri kan di gantungan kuncinya ada inisial Y&S. Gue yakin itu artinya Yoga&Sasha, “jawab Sasha pd.
Indri hanya mengangguk.
“Nih
Sha catetan loe, gak lama kan,
“ujar Yoga saat mengembalikan buku milik Sasha.
“Iya,
gak sampai bikin bukunya jamuran kok,”canda Indri.
“Oh
yah Sha, malam minggu gue mau ngajak loh makan malem. Jam tujuh gue tunggu di kafe
yang biasanya kita datangi. Loe gak boleh nolak., oke ?” ajak Yoga.
“Iya,
gue pasti dateng,”jawab Sasha.
“Gue
yakin In, Yoga ngajak gue ngedate dan mau nembakgue di sana, “ujar
Sasha senang.
“Iya
gue juga akin gitu. Jangan lupa traktiran loh.”
“Beres”
* * *
Sabtu
malam dengan dandanan bak putrid dalam dongeng,
Sasha menemui Yoga. Saat akan mnghampiri meja tempat Yoga berada, Sasha
terkejut…
“Kok ada Siska sih di sini?”
“Hai
Sha, gue uda pesanin makanan faforit loe, steak dan hot chocolate. Duduk
Sha,”ujar Yoga saat Sasha datang. Sasha menurut.
“Uh…..so sweet banget sih Ga, tapi ngapain
Siska di meja ini juga?”
“Kita
uda nunggu lo dari tadi,”lanjut Yoga.
“Kita? Harusnya kan cuma loe yang nunguin gue.”
“Kita
ngajakin loe makan malem sebagai ucapan terima kasih. Berkat loe, gue ma Yoga
bisa jadian,” kali ini giliran Siska angkat bicara.
“Tunggu dulu, bukankah harusnya Yoga nembak
gue malam ini? Bukannya malah jadian ma Siska.”
“Gue
uda naksir Siska lama Sha. Dan berkat loe gue bisa deketin dia……..”
Stop,
wajah Sasha memerah dan perutnya. Kemudian….bruuk, Sasha pingsan, tak sanggup
lagi mendengar kelanjutan cerita Yoga.
No comments:
Post a Comment