Memasuki era digital, fotografi menjadi hal yang tidak asing lagi bagi semua orang. Hampir setiap orang saat ini begitu gandrung terhadap aktifitas yang satu ini. Apalagi dengan didukung perkembangan teknologi yang senantiasa membuat kita berdecak kagum, fotografi menjadi begitu mudah dan semua orang dapat melakukannya. Tengok saja hand phone. Kehadiran media konvergen ini menjadikan fotografi menjadi lebih mudah. Karena saat ini semua hand phone dilengkapi dengan aplikasi kamera. Bahkan banyak pula yang telah dilengkapi dengan fasilitas edit foto.
Dahulu, orang yang bisa membawa kamera hanya tukang pemburu berita dan tukang foto. Mereka terlihat gagah dengan kamera yang mereka bawa. Tapi saat ini semua orang dapat memegang kamera. Kita bahkan sudah terlalu terbiasa melihat orang menenteng kamera dimana pun dan kapan pun. Karena saat ini semua orang bisa dengan mudah mendapatkan kamera. Sebagaimana hand phone, harga kamera bervaritif dan semakin hari semakin terjangkau. Kita bisa mendapatkan alat-alat fotografi seperti kamera, lensa, dan aksesoriesnya dengan mudah dan murah. Hal inilah yang kmeudian menjadikan fotografi dapat dijangkau semua kalangan dan merakyat.
Sejarah fotografi sendiri dimulai dengan kamera obcura yang digunakan untuk melukis kemudian memotret. Setelah itu kita mengenal kamera analog, dimana pemotretan masih menggunakan film yang membutuhkan proses cuci cetak sebagai proses tahap akhir sebelum dapat menikmati sebuah karya foto. Dan kini di era digital, hasil jepretan sudah langsung bisa terlihat. Berbeda sekali jika dibandingkan dengan zaman dahulu, untuk menghasilkan sebuah foto dibutuhkan waktu 8 jam. Kemudahan pengoprasian kamera digital juga menjadi salah satu daya tarik kegiatan fotografi, sehingga menjadi begitu diminati semua kalangan.
Saat ini, media sosial juga begitu marak. Dunia kedua manusia tersebut menuntut penggunanya untuk berfotografi. Hobi bernarsis ria di media sosial menjadi gaya hidup manusia sekarang. Tak lengkap rasanya mereka bercerita tanpa menampilkan gambarnya. Bahkan mereka saling berlomba untuk menampilkan foto sebanyak-banyaknya dan sebaik-baiknya.
Fotografi kini menjadi tren dan gaya hidup masyarakat. Hal ini dimanfaatkan oleh para pelaku bisnis. Kamera aneka bentuk dan warna terus lahir mengalir tanpa henti. Berlomba dengan hand phone, berbagai kamera terus diluncurkan. Toko penjual kebutuhan kamera, lensa dan aksesorisnya menjamur dimana-mana. Padu padan aksesoris pemanis kamera penuh warna seliweran dan terpajang berusaha mencuri isi dompet kita. Berbagai komunitas hadir mengiringi keriuhan ini. Portal komunitas pengemar fotografi ikutan minta tempat untuk sekedar dilihat, belajar ataupun dijadikan tempat berbagi ilmu dan pengalaman.
Menjamurnya fotografi saat ini juga menjadikan fotografi sebagai kebanggan bagi pengikutnya. Kebanggan secara profesi dan hobi yang digelutinya dan kebanggaan ia sebagai seorang pencinta fotografi. Mampu membeli kamera, mampu mengikuti tren masa kini, itulah tujuan sebagian penggemar fotografi. Penunjang penampilan dan gaya hidup.
Tidak semua yang murni mencintai fotografi, mendalami fotografi, kadang hanya sebagai tren dalam pergaulan dan menunjukkan status sosial. Membawa kamera kemanapun, bahkan disaat tidak diperlukan, itulah gaya hidup. Yang utama adalah penampilan, tampak luar yang dilihat orang lain.
Begitulah fotografi. Ada yang menjadikannya sekedar hobi dan gaya hidup. Ada pula kemungkinan digunakan untuk meraih prestasi dengan hadiah uang ataupun kebanggaan. Semua pilihan ada ditangan kita. Bahkan fotografi juga bisa dijadikan sumber pendapatan. Bekerja sebagai fotografer profesional ataupun sambilan sama enaknya. Yang pasti fotografi menawarkan keasyikan tersendiri yang tiada mungkin tergantikan. Terpenting adalah kita mau belajar. Sebab dalam fotografi layaknya jalani kehidupan. Tiada kata gagal. Yang ada berhenti mencoba. Ketika anda berhenti mencoba, disanalah kata gagal muncul. “Yang membuat fotografi jadi hambar dan garing adalah ketika fotografi cuma melulu dijadikan alat untuk prestasi, prestasi dan prestasi. Apalagi jika semangat itu tidak diiringi dengan semangat berbagi.
No comments:
Post a Comment