Monday, January 12, 2015

Sekilas tentang Public Speaking

Oleh Hikmah Rofidah Lailiyah, disampaikan dalam acara "The Power of HIjab with Public Speaking"

Setiap orang bisa berbicara, namun tak semua orang bisa menjadi pembicara. Seorang pembicara tidak lahir dari bakat yang ia miliki atau pun dari segi keturunan, tapi dari sebanyak apa ia belajar menjadi pembicara dan seberapa banyak jam terbang yang ia miliki.

Siapa sih publik speaker?
 Sejatinya setiap orang bisa menjadi pembicara. Seorang guru atau dosen yang sedang menjelaskan, seorang orator, seorang pemimpin yang sedang berpidato, presentator hingga seseorang yang sekedar bercerita kepada temannya tentang pengalamannya. Intinya seorang public speaker adalah mereka yang berbicara di depan umum dengan tujuan-tujuan tertentu.

Apa saja tujuan public speaker?
  1. Menginformasikan, dengan harapan pendengarnya meneruskan pesan yang sudah mereka dapatkan.
  2. Menjelaskan, untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dan mendapat pertanyaan selanjutnya.
  3. Meyakinkan dengan harapan memperoleh kepercayaan
  4. Mengajak dengan tujuan membuat orang lain bergerak dan mengubah perilaku, pola pikir, dan sikap.

Kesulitan menjadi Public Speaking
Kesulitan utama seorang public speaker dalam mengawali kegiatan ini adalah rasa takut. Dalam sebuah penelitian disebutkan bahwa public speaking adalah ketakutan nomor dua dalam dunia kerja. Sebisa mungkin orang-orang sering menghindari hal yang satu ini. Padahal kemampuan berbicara merupakan salah satu aspek yang dipertimbangkan dalam memasuki dunia kerja.

Mengapa takut?
Sebelumnya kita harus mengenali tanda-tanda ketakutan itu seperti apa. Secara umum tanda-tanda ketakutan dalam berbicara di depan umum dapat dibagi menjadi dua, yakni secara fisik dan mental. Contoh tanda ketakutan secara fisik ialah tubuh yang gemetar, over acting pada salah satu anggota tubuh, dan nada suara yang terdengar bergetar. Sedangkan secara mental contohnya ialah sulit berkosentrasi atau blank.

Selanjutnya setelah kita mengetahui tanda-tanda ketakutan kita, mulailah untuk mengidentifikasi penyebab dari ketakutan kita tersebut. Apakah kita tergolong orang yang sulit berkosentrasi, atau kita seorang yang kurang berpengalaman dalam bidang berbicara di depan umum.

Setelah kita mengetahui penyebabnya, mulailah memikirkan solusi atas permasalahan ketakutan kita. Contohnya jika kita termasuk orang yang suka blank, buatlah catatan kecil yang akan membantu kita mengingat apa saja yang harus disampaikan. Namun jika kita tergolong orang yang takut karena jarang tampil di depan umum maka mulailah perbanyak berbicara di depan umum, ambil setiap kesempatan berbicara di depan umum kapan saja, meski hanya dalam lingkup kecil seperti rapat keluarga atau rapat organisasi. Hal ini untuk menambah jam terbang sebagai public speaker sehingga kita terbiasa tampil di depan umum.

Solusi Awal menghadapi ketakutan
Beberapa hal dapat anda lakukan untuk bisa mengatasi ketakutan anda ketika berbicara di depan umum.
1.    Lakukan persiapan
Yang termasuk dalam persiapan adalah:
  1. Banyak berlatih. Jika kita mengetahui topik yang harus kita sampaikan, mulainya menyusunnya dan mulailah berlatih dengan diawali berlatih di depan cermin. Sebagai langkah awal, kita bisa menyusun materi yang kita sampaikan mulai dari salam pembuka hingga salam penutup, termasuk kutipan, candaan yang akan kita sampaikan juga perlu untuk ditulis.
  2. Bertanya kepada penyelenggara tentang karakteristik audience sehingga materi yang disampaikan bisa tepat sasaran.
  3. Datang lebih awal untuk mengetahui kondisi lapangan, tempat kita menyampaikan materi. Hal ini agar kita bisa menguasai lapangan dan bisa menentukan gerak yang pas.
  4. Pandai dalam menggunakan bahasa tubuh, guna menyelaraskan antara ucapan dan gerakan
  5. Perhatikan penampilan karena ketika kita good looking maka akan meningkatkan rasa percaya diri kita.
  6. Buatlah catatan kecil untuk membantu kita mengingat apa saja yang akan kita sampaikan. Hal ini untuk melatih kita menyampaikan secara runtun dan fokus
  7. Jangan merendahkan diri, seringkali karena kita baru pertama berbicara di depan umum maka kita mengawali penyampaian kita dengan kalimat “karena ini kesempatan saya pertama, saya akan mencoba menjelaskan mengenai... saya mohon maaf apabila nanti dalam penyampaian saya tidak sesuai dengan yang diharapkan”. Wah kalau baru menyampaikan saja sudah tidak percaya diri dan merendahkan diri bagaimana audiens bisa menghargai kita?
  8. Perbanyak jam terbang. Semakin sering kita tampil berbicara di depan umum maka akan meningkatkan rasa percaya diri kita dan terbiasa untuk berbicara di depan umum.
  9. Biasakan untuk berpikir positif, jangan biarkan pikiran negatif meracuni kita dan menghambat potensi yang kita miliki. Jangan pernah bilang tidak bisa karena akan menghalangi kita untuk mencoba. Patahkan setiap pikiran negatif dengan pikiran positif.
  10. Yang terakhir jika masih saja merasa takut, tarik napas dalam-dalam sebelum berbicara. Setelah tenang baru mulailah untuk menyampaikan. Jangan lupa untuk menatap mata audience dan menyapa mereka. Hal ini akan membuat audience merasa diperhatikan dan focus kepada pemateri.

Kekuatan Persentasi
Bukan hanya materi dan menyapa audience untuk bisa membuat kita sukses diingat dan diperhatikan audience, kita juga bisa melakukan “jurus” penakluk pada pembukaan atau pun penutupan sebelum kita menyampaikan presentasi.
  1. Menguasai jurus pembuka, bisa dilakukan dengan visual impact, melontarkan powerful questions, atau dengan menyampaikan kutipan yang terkenal. Tapi ingat kalimat pembukanya harus sesuai dengan materi ya.
  2. Menciptakan penutup yang membuat audience mengingat kita. Bisa dengan menggunakan ikrar, ajakan, story, atau pun pantun.

Menjadi Pembicara yang Handal
Biasanya pembicara yang dikenang audiencenya dan dianggap menarik adalah mereka yang mampu menguasai topic yang disampaikan. Selain itu serorang public speaker handal adalah mereka yang mampu mengatasi keadaan darurat dan mampu menjawab pertanyaan yang dilontarkan audiencenya.
Nah, jika saat menjadi pembicara tidak mampu menjawab pertanyaan yang disampaikan audience, ada beberapa jurus yang bisa dilakukan, misalnya:
  1. Membuat kelompok diskusi dari audience
  2. Menanyakan pengalaman audience yang lain
  3. Kembali bertanya kepada audience
  4. Menjadikannya sebagai pekerjaan rumah
  5. Mengatakan sejujurnya jika tidak mampu menjawab (tapi usahakan untuk tidak mengambil langkah yang terakhir ini ya, kecuali kalau memang sudah mentok tidak menemukan solusi J)

    Refrensi:
    Hasil kursus di Surabaya School of Public Speaking dan seminar-seminar public speaking
    (tulisan ini masih membutuhkan perbaikan, jangan lupa untuk komentar, kritik dan sarannya ya...biar lebih baik lagi)

Thursday, December 11, 2014

Sukses Itu Pilihan

Dulu aku selalu merasa putus asa, merasa bahwa hidupku ini tidak ada gunannya. Setiap yang aku lakuin selalu salah dan gak ada artinya bagi orang lain. Caci maki senantiasa aku dengar dari orang-orang terdekatku. "Kenapa aku gak bisa seperti mereka?" "Kenapa aku hanya begini-begini saja?" Selalu itu yang aku dengar. Sekeras apa pun aku berusaha menunjukkan bahwa aku juga bisa layaknya yang lain, tapi cacian itu terus berkumandang. Tak berhenti hanya dicacian, tapi juga dengan semua batasan yang mereka berikan. "Itu konyol, kamu gak akan bisa ngelakuin." "Apa yang kamu lakuin itu percuma saja, gak akan adanya gunannya." "Ah kamu gak akan bisa, kamu kan payah." "Sudahlah gak usah ngelakuin yang aneh-aneh, gak berguna itu.", dan beragam kata ejekan yang lain. Hingga akhirnya aku pun ikut putus asa dan membiarkan hidupku mengalir sebagai mana adanya.

Friday, November 21, 2014

Galau

aku merasa lelah
teramat sangat lelah
tanpa aku tahu ada apa

aku merasa sepi
meski aku selalu dikelilingi
aku merasa sendiri
padahal semua ada di sini

aku ingin berbagi
tapi tak ada yang bisa kubagi
seolah mereka juga tak peduli

aku ingin pergi
tapi aku masih di sini
tak bisa berlari
hanya menanti hari

kata-kata bijak senantiasa terdendang
menghibur untuk bisa tetap melayang
tapi semakin lama kian terasa ampang

jurang itu semakin lebar
membuatku hanya bisa bertahan
kau pun tetap di sebrang
tanpa pernah datang menyebrang

tinggallah aku
bersama lelah, sepi, dan angan-angan kosong
siap untuk diterbangkan dalam angin kebohongan

(fidah, 22112014)

Wednesday, November 19, 2014

Laki-Laki Mempesona

Di tempat yang baru ini, aku kembali menemukan laki-laki yang perkasa. Dia memang tidak tampan, tak juga kaya. Tapi dia memiliki pesona, kharisma, yang membuatnya tampak berbeda. Bukan aku jatuh cinta padanya, tapi sungguh, kharisma yang ada padanya tak hentinya membuat aku berdecak kagum. Selalu ada orang-orang seperti ini dalam hidupku.Yang membuatku terpesona dengan kharisma yang mereka miliki. Meski aku akui, figur lelaki berkharisma selalu aku rindukan.

Monday, November 10, 2014

Jilbab Di Indonesia Masa Kini

Sebagai negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia, keberadaan jilbab tentu tidak asing bagi masyarakat Indonesia. Bahkan jilbab telah dikenal dan dikenakan sejak lama oleh muslimah Indonesia. Banyak pahlawan wanita Indonesia yang mengenakan jilbab, seperti Rahmah El Yunusiyyah atau pun  Nyai Ahmad Dahlan, bukti bahwa dengan jilbab yang mereka kenakan tak menghalangi mereka untuk mengabdi dan berjuang kepada negara. Namun, sejarah juga mencatat bahwa muslimah Indonesia pernah dirampas hak mereka oleh negara hanya karena jilbab mereka.

Tuesday, September 9, 2014

NIKAH ITU.....

Nikah itu....
tak seRumit yang kita bayangin
tapi juga tak seSimpel yang kita lihat

Nikah itu........
Bukan Kamu
dan Bukan Aku
tapi Kita

Nikah itu..........
Bukan Karena Kamu atau Aku
tapi Karena Kita

Nikah itu......
bukan karena Harta, Rupa, atau Tahta
bukan juga hanya karena Cinta
tapi nikah karena Kuasa
bukan Kuasamu, aku, atau mereka
tapi Kuasa dariNya

Nikah itu.......
bukan hanya antara Kita, Aku dan Kamu
tapi juga antara Mereka

Nikah itu......
bukan hanya tentang Aku atau Kamu
tapi juga tentang Dia

Nikah itu......
bukan hanya tentang Persamaan Kita
tapi juga tentang bagaimana kita menyamakan Perbedaan Kita

Nikah itu........
bukan hanya bagaimana membahagiakan Aku atau Kamu
tapi juga bagaimana Membahagiakan Dia dan Mereka

Nikah itu....
bukan seberapa besar Kita saling Memberi
tapi juga seberapa besar Kita saling Berbagi

Nikah itu......
bukan siapa yang salah
tapi siapa yang berani memaafkan

Nikah itu......
bukan siapa yang Kalah
tapi harus saling Mengalah

capink,10092014,memories

Thursday, September 4, 2014

Menikah Muda, Kenapa Tidak ??

Seringkali ketika mendengar ada anak yang baru lulus SMA menikah, sebagian masyarakat menganggap aneh dan menyayangkan tindakan tersebut. Seolah dengan keputusan mereka untuk menikah muda menjadikan masa depan mereka berantakan. Kesempatan untuk meraih kesuksesan juga ikut tertunda. Tidak hanya kesuksesan dalam bidang karir, tapi juga kesuksesan dalam membangun kehidupan rumah tangga. Sebagian masyarakat masih berpikir bahwa pasangan muda masih terlalu labil untuk membangun kehidupan rumah tangga sehingga rentan memicu terjadinya perceraian.