Sunday, May 8, 2011

PENYALAHGUNAAN NARKOBA DIKALANGAN MAHASISWA



           Sejatinya narkoba berfungsi untuk menyembuhkan. Namun saat ini, narkoba telah beralih fungsi menjadi mematikan hingga menjadi musuh semua orang. Penggunaan narkoba yang tidak pada tempatnya menjadikan perilaku menyimpang. Selain itu, serangan narkoba yang tidak pandang bulu semakin membuat resah masyarakat. Tidak hanya menyerang masyarakat perkkotaan tapi juga merambah ke pedesaan. Mulai dari remaja hingga orang dewasa, rakyat biasa hingga selebritis pun tak luput dari serangannya. Yang semakin membuat miris ketika golonagan pelajar dan mahasiswa juda diperbudak oleh narkoba.

            Selama ini mahasiswa terkenal dengan semboyannya sebagai agent of change. Seharusnya dengan perannya tersebut mahasisiwa harus mampu menjadi pelopor dalam setiap sendi-sendi kehidupan, termasuk dalam hal pemberantasan narkoba. Tetapi jika mahasiswa sendiri telah terjebak dalam narkoba, bagaimana mungkin ia bisa menjadi the real agent of change. Pertanyaan yang muncul dalam benak setiap orang, bagaimana mungkin kaum terpelajar masih tergoda narkoba padahal telah mengetahui bahaya narkoba???? Bukankah sejak duduk di bangku sekulah telah dijelaskan mengenai hal tersebut?????

            Yang menarik ialah, justru dari bangku sekolah itulah para mahasiswa berkenalan dengan narkoba. Pengenalan yang hanya melalui gambar tak mmebuat mereka puas hingga kemudian menghantarkan mereka untuk mulai coba-coba mngkonsumsi narkoba. Yang awalnya  sekedar coba-coba berujung pada kecanduan. Dan agen social yang mendukung terjadinya proses tersebut ialah teman-teman dekat mereka. Dari mereka pula akhirnya lambat laun yang semula hanya pengguna meningkat menjadi kurir bahakan Bandar narkoba.

            Graham baliane mengemukakan penyebab remaja memakai narkobah ialah:
1)      ingin membuktikan keberanian dalam melakukan tindakan berbahaya
2)      ingin mencari dan menemukan arti hidup
3)      untuk menghilangkan frustasi
4)      untuk sekedar rasa iseng
5)      untuk mengikuti teman-teman
Mahasiswa terkenal dengan energi dan emosi yang meluap-luap sehingga bagi mahasiswa pengguna narkoba, narkoba tidak hanya sebagai hal-hal di atas, tapi narkoba telah menjadi tuntutan gaya hidup. Apabiala mahasiswa yang berasal dari desa dan berlajar di kota besar. Kemudian ia bertemu dan berteman dengan anak-anak junkies (pecandu narkoba). Ia terpaksa mengkonsumsi narkoba hanya demi menyeimbangkan gaya hidupnya dengan teman-temannya dan dibilang “GAUL dan KEREN”

            Meski demikian, ada sebagian mahasiswa yang berhasil mengendalikan dirinya dalam mengkonsumsi narkoba. Dalam artian, mereka bisa menentukan kapan waktu yang tepat nagi mereka untuk mengkonsumsi narkoba. Apalagi bagi mereka yang sudah mengkonsumsi narkoba sejak bangku sekolah. Berbekal dari pengalaman dan mempertimbangkan efek yang diterima, mereka pun mengkonsumsi narkoba hanya di sat stress, tertekan, banyak masalah, dan banyaknya kegiatan yang menuntut keberanian dan rasa percaya diri yang tinggi. Sebaliknya ketika dalam kondisi santai mereka lebih memilih untuk tidak menggunakan narkoba. Tindakan yang mereka lakukan ini juga wujud upaya untuk melepaskan diri dari belenggu narkoba.

            Mengenai upaya pemberantasan penyalahgunaan narkoba tidak hanya cukup dengan penyuluhan, rehabilitasi, atau pemberian sanksi yang berat. Karena ternyata pemberian efek jera yang paling efektif ialah melalui teman dekat sesame junkies. Karena terlalu sering melihat teman-teman junkies mereka meninggal karena narkoba membuat beberapa mahasiswa pengguna narkoba memutuskan untuk berhenti menggunakan narkoba.

            Sayangnya, sambutan masyarakat terhadap para mantan junkies  masih kurang hangat. Para mantan junkies masih sering dikucilkan dan dipandang sebelah mata. Hal ini seperti yang dijelaskan dalam teori labeling bahwa para pelaku penyimpang diberi label oleh masyarakat sekitar. Padahal seharusnya para mantan junkies kembali diajak pada sosialisasi yang lebih baik dan diberi kepercayaan kembali. Sehingga mereka bisa percaya diri dan tidak kembali kepada perilaku menyimpang. 


1 comment:

  1. makasih buat "Z" yang uda mau jadi informanQ hingga aq bisa selesain ini ^,^

    ReplyDelete